TUGAS 4 DAYA DUKUNGKELOMPOK TIANG UNTUK SENIN DAN KAMIS [Download]
TUGAS BUAT MATA KULIAH TEKNIK PONDASI 2 - HARI KAMIS
TUGAS 3.2 Kamis [Download] Dikumpulkan Paling Lambat Kamis 16 Mei 2019 Jam13.00 WIB
TUGAS 3.3 Kamis [Download] dikumpulkan Paling Lambat Kamis 16 Mei 2019 Jam13.00 WIB
TUGAS BUAT MATA KULIAH TEKNIK PONDASI 2 - HARI SENIN
Tugas 3.2: Kelas Senin [Download] Dikumpulkan Paling Lambat Senin 13 Mei 2019 Jam13.00 WIB
Tugas 3.3: Kelas Senin [Download] Dikumpulkan Paling Lambat Senin 13 Mei 2019 Jam13.00 WIB
Kelas Kamis: Coming Soon on Thurday 9 May 2019.
TUGAS 3: Teknik Pondasi (Kelas Kamis) [Download], dikumpulkan Paling Lambat Jam 15.00 WIB Tanggal 02 Mei 2019
TUGAS#3 Pile Capacity, Kelas Senin [Download] Dikumpulkan Paling lambat Jam 13.00 WIB, 29 April 2019
Tugas#3 Pile Capacity Kelas Kamis
TUGAS 3.2 Kamis [Download] Dikumpulkan Paling Lambat Kamis 16 Mei 2019 Jam13.00 WIB
TUGAS 3.3 Kamis [Download] dikumpulkan Paling Lambat Kamis 16 Mei 2019 Jam13.00 WIB
TUGAS BUAT MATA KULIAH TEKNIK PONDASI 2 - HARI SENIN
Tugas 3.2: Kelas Senin [Download] Dikumpulkan Paling Lambat Senin 13 Mei 2019 Jam13.00 WIB
Tugas 3.3: Kelas Senin [Download] Dikumpulkan Paling Lambat Senin 13 Mei 2019 Jam13.00 WIB
Kelas Kamis: Coming Soon on Thurday 9 May 2019.
TUGAS 3: Teknik Pondasi (Kelas Kamis) [Download], dikumpulkan Paling Lambat Jam 15.00 WIB Tanggal 02 Mei 2019
TUGAS#3 Pile Capacity, Kelas Senin [Download] Dikumpulkan Paling lambat Jam 13.00 WIB, 29 April 2019
Tugas#3 Pile Capacity Kelas Kamis
TUGAS#2 (SPT dan SONDIR) [Download Tugas 2]
Materi
1#Pendahuluan (Penyusunan kontrak Belajar; Pemaparan RPS; Pre-test; Pengenalan Pondasi Dangkal & Dalam serta Pengertian Pondasi dalam termasuk Prinsip Umum dan Pelaksanaan Pondasi)
Prinsip Umum dan Pelaksanaan Pondasi
[Download - Bab 1]
[Download - Bab 2]
Foundation Presentation
Topic#2
[Download - Bab 3]
Tugas#2.1: Soal SPT dan CPT
Contoh Penyelesaian Soal Standar Panetrasi Test (SPT dan Cone Pantertasi Test (CPT)
[Download - Bab 1]
[Download - Bab 2]
Foundation Presentation
Minggu#2:
Topic#2
[Download - Bab 3]
Minggu#3:
Standar Panetrasi Test (SPT dan Cone Pantertasi Test (CPT)Tugas#2.1: Soal SPT dan CPT
Contoh Penyelesaian Soal Standar Panetrasi Test (SPT dan Cone Pantertasi Test (CPT)
Minggu#4:
Kapasitas Daya Dukung Batas Pondasi dalam
(Ultimate Bearing Capacity for Deep Foundation)
Single piles – Static Capacity Analysis [PPT]
End/Based Bearing capacity
Skin/Friction Resistance
Minggu#5:
Kapasitas Daya Dukung Tiang Tunggal Pada Tanah Non-kohesif (Analisis Statis Tiang Tunggal) [PPT Minggu#5]
Tugas 2.2.2 dan 2.2.3
Contoh Tugas 2.2.2 dan 2.2.3 [Excel]
Contoh Tugas 2.2.2 dan 2.2.3[rar]
Tugas 2.2.2 dan 2.2.3
Contoh Tugas 2.2.2 dan 2.2.3 [Excel]
Contoh Tugas 2.2.2 dan 2.2.3[rar]
Minggu#6:
Analisis Kapasitas Daya Dukung Tiang Statis Pada Tanah Kohesif
Contoh Hitungan dengan Menggunakan Metode Total Stress Analysis (Alpha)
Contoh Hitungan dengan Menggunakan Metode Effective Stress Analysis (Beta)
Contoh Hitungan dengan Menggunakan Metode Lamda (Vijayvergiya & Focht, 1972)
Contoh Hitungan dengan Menggunakan Metode Total Stress Analysis (Alpha)
Contoh Hitungan dengan Menggunakan Metode Effective Stress Analysis (Beta)
Contoh Hitungan dengan Menggunakan Metode Lamda (Vijayvergiya & Focht, 1972)
Minggu#7:
Penurunan (Settlement) Pondasi Dangkal
Penurunan (Settlement) Pondasi Dalam
Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang [Group Piles]
Penurunan Kelompok Tiang [Settlement of Group Piles]
Contoh Soal Kapasitas Daya dukung dan Penurunan Kelompok Tiang
Penurunan (Settlement) Pondasi Dalam
Minggu#8:
Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang [Group Piles]
Penurunan Kelompok Tiang [Settlement of Group Piles]
Contoh Soal Kapasitas Daya dukung dan Penurunan Kelompok Tiang
Tugas 2.2.4 -2.2.6 Daya dukung Tiang Statis: Tanah Kohesif
Tugas#3: Kelompok Tiang
Minggu#9: UTS
Minggu#10;11: Analisa Dinamis
Pelaksanaan Pemancangan Dan Analisa Dinamis
Minggu#12#13: Load Test
Pengujian Tiang SLT dan Interprestasi Data
Contoh
Minggu#14: Prilaku Beban Lateral, Tiang Vertikaldan Tiang Miring
Minggu#15: Presentasi Mahasiswa
Minggu#16:UAS
[Download]
Ringkasan Isi Buku: Teknik Pondasi 2
Citied: Mulyono, Tri., (2015), Teknik Pondasi 2: Pondasi Dalam, Jakarta: FT-UNJ
[Download - Full Text]
Cover dan Daftar Isi [Download]
Bab 1: Prinsip-Prinsip Umum Dan Pelaksanaan Pondasi
Pembangunan suatu pondasi sangat penting fungsinya pada suatu kontruksi. Secara umum pondasi didefinisikan sebagai bangunan bawah tanah yang meneruskan beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan bangunan luar yang bekerja ke lapisan tanah di bawahnya. Perencanaan pondasi perlu diperhitungkan besarnya beban yang bekerja dan juga daya dukung tanah setempat. Apabila pondasi yang direncanakan tidak mencapai tanah keras, maka akan terjadi penurunan yang tidak merata yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan.
Pada bab ini akan menguraikan prinsip-prinsip umum pelaksanaan pondasi akan membahas tentang struktur bangunan dan peranan teknik Pondasi pada struktur bangunan konstruksi serta klasifikasi pondasi dangkal meliputi pondasi tapak, tapak kombinasi, rakit dan termasuk bahasan tentang pondasi dalam. Bahasan tentang pembebanan pada pondasi serta sifat dan karakteristik Tanah akan dijelaskan pada bab ini.
Bab 2: Pengujian Tanah Di Lapangan Dan Interprestasi Data
Jenis penyelidikan tanah di lapangan dengan lubang dan pengeboran; jenis penyelidikan tanah di lapangan untuk kapasitas pondasi; uji kipas di lapangan (Vane Shear Test) dan uji beban pelat yang merupakan pengujian tanah dilapangan serta interprestasi data hasil uji di bahas pada bab 2. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami prinsip-prinsip umum pelaksanaan pondasi dangkal dan pondasi dalam sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pondasi. Selain itu dapat menjelaskan jenis penyelidikan tanah di lapangan dengan lubang dan Pengeboran mencakup: Lubang Uji (Test-pit); Bor tangan (hand auger); Bor cuci (wash boring); Bor Auger; dan Bor putar (rotary drill). Dapat memahami jenis penyelidikan tanah di lapangan untuk kapasitas pondasi meliputi pengujian sondir dan pengujian standar panetrasi test; dapat memahami uji kipas di lapangan (Vane Shear Test) dan uji beban plat; serta dapat menyusun laporan hasil pengujian tanah di lapangan.
Penyelidikan tanah merupakan suatu upaya memperoleh informasi bawah tanah untuk perencanaan pondasi bangunan sipil. Penyelidikan tanah harus mencapai kedalaman dimana tanah memberikan daya dukungnya atau mengkontribusi penurunan akibat struktur yang akan dibangun. Penyelidikan tanah mencakup antara lain, pengeboran tanah, pengambilan contoh tanah, pengujian lapangan, pengujian laboratorium dan observasi air tanah. Kedalaman penyelidikan tergantung pada Jenis Struktur, Jenis Tanah, Prakiraan awal jenis pondasi yang akan dipakai.
Bab 3: Jenis Dan Material Pondasi Tiang
Jenis dan material pondasi tiang yang meliputi sejarah pondasi sampai perkembangan terkini, pondasi tiang dan klasifikasi serta pelaksanaannya akan dibahas pada bab 3. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahaminya. Secara khusus harapannya dapat menjelaskan sejarah pondasi tiang pada masa sebelum masehi, awa masehi serta perkembangan terkini; dapat memahami fungsi pondasi tiang dalam struktur serta pelaksanaan pondasi tiang; dapat mengklasifikasi pondasi tiang berdasarkan material meliputi tiang pancang kayu; tiang pancang beton pracetak; tiang beton pracetak prategang (Precast Prestressed Concrete Pile); tiang pancang baja; tiang pancang komposit; serta klasifikasi tiang pondasi berdasarkan pelaksanaan; dapat menjelaslan pelaksanaan tiang cor di tempat (Cast in Place Pile) atau Bore Pile meliputi: pondasi tiang bore pile; tiang Franki; tiang Raymond; tiang Monotube atau Union Metal Pile serta pondasi tiang Western; serta dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian pondasi tiang sesuai klasifikasinya.
Pondasi tiang adalah pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal kedalam sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan, dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi atau daya dukungnya. Daya dukung tiang adalah kombinasi tahanan selimut dan tahanan ujung tiang, untuk mendukung konstruksi, bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam, juga untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama bangunan tingkat yang dipengaruhi gaya-gaya penggulingan akibat beban angin.
Pondasi tiang (pile foundation) dapat terbuat dari kayu, baja, beton atau gabungan dari material tersebut yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban dari struktur bangunan atas ke lapisan tanah pendukung (bearing layers) dibawahnya pada kedalaman tertentu. Diskusi dan data jenis pondasi tiang dalam bab 3 akan membantu insinyur dalam memilih tiang yang tepat atau cocok untuk proyek tertentu dan bagi mahasiswa dapat memperdalam jenis dan material yang digunakan untuk pondasi tiang. Literatur yang terkait dengan pondasi tiang telah banyak diklasifikasikan dengan berbagai cara menurut ahlinya. Semua metode untuk mengklasifikasikan tiang berdasarkan satu dari lima katagori berikut: Material tiang (Pile material); Metode pembuatan (Method of pile fabrication); Kondisi tanah akibat terganggu selama pemancangan atau pembuatan tiang; Metode pemancangan tiang kedalam tanah dan Metode transper beban (perpindahan beban). Perencanaan pondasi tiang yang modern adalah sebuah proses interaktif yang melibatkan pertimbangan struktural, geoteknik dan constructability.
Bab 4: Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Dengan Cara Statis: Tiang Tunggal
Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami kapasitas daya dukung ujung dan daya dukung kulit atau selimut meliputi teori dari beberapa ahli dan cara penghitungannya. Harapannya pembaca dapat menjelaskan kapasitas kaya dukung ujung (End-Bearing Capacity); dapat memahami teori kapasitas daya dukung Terzaghi; dapat mahami dan melakukan penghitungan kapasitas daya dukung ujung batas (ultimate bearing capacity) dari Metode Mayerhof (1951; 1963); Dukung Hansen (1970); Vesic (1973; 1975); Krizek (1965); Janbu (1976); dapat mahami dan melakukan penghitungan kapasitas tahanan kulit tiang statis dengan metode α, β dan λ; serta dapat menghitung kapasitas daya dukung ujung dan tahanan kulit tiang statis dengan menggunakan persamanaan lainnya
Pondasi di desain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan/settlement tertentu oleh para Insinyur geoteknik dan struktur, ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan total (keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring) yang menimbulkan masalah bagi struktur yang didukungnya. Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap pondasi (tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya, kedalamannya, dan sebagainya), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri. Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi beban horizontal/beban geser, dan beban vertikal/beban tekan serta beban Tarik. Tegangan akibat adanya bangunan diatas harus mampu dipikul oleh lapisan tanah dibawah pondasi dan harus aman dari keruntuhan oleh karena itu kapasitas kaya dukung haru dimiliki pondasi.
Bab 5: Penurunan Pondasi
Penurunan dan masalahnya, penghitungan dengan berbagai metode untuk penurunan elastis, dan konsolidasi merupakan bahasan pada bab 5. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami penurunan yang terjadi dan menghitung penurunannya dengan dari beberapa ahli dan cara penghitungannya yang berbeda. Harapannya pembaca dapat menjelaskan penurunan yang terjadi di pondasi; dapat menjelaskan masalah dalam penurunan menyangkut tegangan tanah akibat Pembeban; dapat menjelaskan penurunan elastic dengan dasar teori elastisitas; untuk tanah Homogen dengan Tebal Tak Terhingga, untuk lapisan tanah pendukung pondasi yang dibatasi lapisan keras;dan dapat melakukan penghitung penurunan elastis dari data hasil uji lapangan dengan data CPT dan N-SPT, serta beban plat.
Perhitungan penurunan tanah hanya perkiraan terbaik dari deformasi yang diharapkan ketika beban diberikan pada sebuah struktur. Penurunan yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada stuktur. Masalah dalam penurunan menyangkut tegangan tanah akibat pembeban akan menyebabkan kerusakan pada struktur harus direncanakan dengan memperkirakan besarnya penurunan. Penurunan yang terjadi dapat segera berlangsung sesaat diberikan beban yang dinamakan penurunan elastis atau penurunan segera. Penurunan elastic dengan dasar teori elastisitas dapat diperkirakan untuk tanah homogen dengan tebal tak terhingga atau untuk lapisan tanah pendukung pondasi yang dibatasi lapisan keras. Penghitungan penurunan elastis dapat menggunakan data hasil uji lapangan dengan data CPT dan N-SPT, serta beban plat.
Metode Penghitungan penurunan berdasarkan data Standar Panetrasi Test dapat menggunakan beberapa metode antara lain:Metode Terzaghi and Peck (1948, 1967);Metode Mayerhof (1956, 1965); Metode Burland and Burbidge (1985); Metode Hough (1959,1969); Metode Teng (1962); Metode Sutherland (1963); Metode Alpan (1964);Metode D'Appolonia et al. (1968); dan Metode Peck dan Bazaraa (1969). Metode penghitungan penurunan berdasarkan data Cone Panetrasi Test (CPT) antara lain menggunakan Metode Mayerhof (1956, 1965, 1974); Metode DeBeer and Martens (1957); Metode Schmertmann (1970) dan Schmertmann et al. (1978); Metode Thomas (1968); Metode Berardi et al. (1991); dan Metode Robertson (1991). Metode penghitungan penurunan berdasarkan data Hasil Uji Beban Plat antara lain menggunakan metode: Terzaghi and Peck (1948, 1967); Barata (1973); Carrier dan Christian (1973); Parry (1978); dan Burland et al. (1977). Penurunan konsolidasi dapat dihitung dengan menggunakan Metode Schmertmann (1955); Metode Skempton-Bjerrum (1955, 1957); dan Metode Janbu’s (1963, 1965, 1967) yang digunakan untuk Tanah Kohesif, Tanah Granular – Pasir padat, Tanah berpasir atau Silty . Dua metode untuk memperkirakan waktu penurunan konsolidasi yaitu metode kecocokan Log-waktu dan metode akar-waktu. Penurunan konsolidasi sekunder akan dibahas pada bab ini meliputi tahapan perhitungan penurunan secara umum, perkiraan penurunan selama masa pelaksanaan serta pertimbangan dalam menghitung penurunan untuk tanah granular dan lempung serta penurunan Ijin.
Bab 6: Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang
Masalah daya dukung kelompok dan efesiensi, termasuk penghitungan dengan berbagai metode baik kapasitas daya dukungnya dan penurunan dibahas pada bab 6. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami dan mampu menghitung daya dukung tiang tiang kelompok yang menerima beban dari struktur atasnya dan mengestimasi penurunan yang terjadi. Harapan khususnya adalah pembaca atau mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep prilaku kelompok tiang; dapat menjelaskan dan memahami disribusi tekanan pada kelompok tiang; dapat menjelaskan dan memahami efisiensi tiang kelompok; mampu menghitung kapasitas dukung tiang kelompok baik untuk tanah pasir maupun lempung; mampu memperkirakan penurunan pondasi tiang tunggal dan kelompok; dan dapat menjelaskan dan memahami konsep gesekan negative pada pondasi tiang.
Pada hakekatnya pondasi tiang selalu dalam bentuk kelompok, sangat jarang pondasi tiang sebagai sebuah tiang tunggal. Sebagai tiang tunggal kadang-kadang dipakai dalam stabilisasi lereng yang dimaksudkan untuk mengurangi longsor. Pada bab ini akan menguraikan metode perhitungan kapasitas dukung yang diberikan oleh tiang kelompok. Oleh karena perhitungan kapasitas dukung tiang kelompok didasarkan pada kapasitas dukung tiang tunggal, maka biasanya kapasitas dukung tiang kelompok diacu sebagai efisiensi, yaitu perbandingan kapasitas dukung ting kelompok dengan jumlah kapasitas dukung tiang tunggal. Stabilitas kelompok Tiang tergantung dari dua hal (1) Kapasitas dukung tanah di sekitar dan di bawah kelompok tiang dalam mendukung beban total struktur. Dan (2) Pengaruh penurunan konsolidasi tanah yang terlelak di bawah kelompok tiang. Oleh karena itu prilaku kelompok tiang akan di bahas dalam bab ini, menyangkut distribusi pembebanan baik di ujung pondasi tiang ataupun di dinding sebagai daya dukung kulit. Perancangan kelompok tiang dengan beberapa metode dilengkapi dengan contoh soal akan dibahas untuk tanah kohesif dan non-kohesif. Penurunan yang terjadi pada pondasi tiang akan dibahas lagi pada bab ini terkait dengan kapasitas kelompok tiang.
Gesekan negative (skin friction) terjadi pada tiang pondasi merupakan gerakan yang dihasilkan relatif bawah tanah di sekitar tiang menginduksi gaya ke atas (downdrag) pada tiang pondasi atau gerakan ke atas. Bahasan gesekan negative mirip dengan gesekan positif, kecuali arah gaya berlawanan pada tiang pondasi juga akan dibahas pada bab ini dengan dua metode pendekatan tradisional dan alternative.
Bab 7: Pelaksanaan Pemancangan Dan Analisa Dinamis
Pembahasan tentang pelaksanaan pemancangan dan analisis dinamis tiang akan meliputi masalah penggunaan peralatan pancang, kriteria pemilhan peralatan, jenis pemancangan, dan beberapa masalah dalam pelaksanaan. Selain itu akan membahas analisis dinamis untuk mengtahui kapasitas daya dukung pondasi tiang dengan menggunakan beberapa rumusan untuk menentukan kapasitas pondasi tiang (pile driving formula). Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami dan mampu menjelaskan pelaksanaan pemancangan dan mampu memahami dan menghitung daya dukung tiang tiang dengan menggunakan analisa dinamis. Selain itu harapannya para pembaca atau mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep pelaksanaan pondasi tiang dengan pemancangan; dapat menjelaskan dan memahami kriteria pemilihan peralatan untuk pemancangan pondasi; dapat menjelaskan dan memahami metode pemancangan untuk pondasi tiang; dan dapat menjelaskan dan memahami masalah dalam pemancangan pondasi tiang; serta mampu menghitung kapasitas dukung tiang menggunakan analisis dinamis dengan berbagai metode.
Pengetahuan tentang type-type alat pancang, berat penumbuknya (hammernya) maupun kemampuan alat pancang merupakan dasar untuk memahami analisis dinamis disamping pengetahuan tentang sifat dan karakteristik tanah sebagai cara lain verifikasi hasil hitungan kapasitas daya dukung dengan cara statis dan hasil uji beban langsung. Metode perpindahan tanah untuk pemancangan pondasi tiang yang dikategorikan dengan Pemukulan (dropping weight/hammers); ledakan (explosion); Getaran (vibration); jacking terhadap reaksi (jacking against a reaction) akan menentukan pemilihan alat. Kriteria pemilihan peralatan pemancangan mencakup; Kriteria operasional (Operational criteria) seperti keselamatan, keandalan (diminimalkan 'down-time'), keakraban, dan berat operasi; Pengendalian (Verifiability) dapat dampak kecepatan / kekuatan peralatan dengan mudah dikontrol; Verifiability; Efisiensi, Efektivitas, dan Biaya (Efficiency, Effectiveness, and Cost) serta masalah lingkungan (Environmental concerns) dan Optimalisasi (Optimization).
Masalah utama pemancangan adalah drivability yang cukup dan bahwa sistem pemancangan cocok dengan pondasi tiang. Persamaan yang sering disebut sebagai Engineering News Record (ENR atau EN) Formula berasal dari teori kerja-energi (work-energi), dikembangkan menerus berdasarkan data series untuk menghasilkan, formulasi yang rasional untuk analisis dinamis. Rumusan dinamis lebih baik untuk memperkirakan daya dukung tanah non-kohesif. Semua formula analisis dinamis mengabaikan aspek parameter tanah dan jenis tiang. Rasionalisasi formula dinamis dan beberapa rumusannya akan dibahas pada Bab antara lain: Hiley Formula (1930), Danish formula, Canadian National Building Code, Gates Formula (Gates, 1957), dan rumusan analisis dinamis dari DPU (2015) serta formula lainnya seperti WSDOT Standard Specifications for Road, Bridge, and Municipal Construction (2004), Whitaker (1975) dan Fleming et al. (2009), First Stage Proposed New MnDOT Equation (2009), Modified First Stage Proposed New MnDOT Equation (2009), Eytelwein formula, Janbu Formula (1953), Navy-McKay formula, dan Pacific Coast Uniform Building Code (PCUBC).
Bab 8: Prilaku Beban Lateral, Tiang Vertikal Dan Tiang Miring
Prilaku gaya lateral pada pondasi tiang meliputi masalah pembebanan lateral yang bekerja pada pondasi tiang. Pondasi tiang selain mendukung beban-beban akibat pembebanan vertikal, pondasi tiang juga harus dipertimbangkan terhadap pembebanan lateral, terutama apabila beban-beban lateral cukup signifikan akan dialami oleh pondasi selama umur bangunan. Beban-beban lateral dapat berasal dari beban angin atau terutama akibat beban gempa. Selain mengenai bahasan tentang beban lateral pada tiang vertikal, pada bab ini akan membahas juga tiang miring. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami dan mampu menjelaskan prilaku beban lateral pada pondasi tiang vertikal (tegak) ataupun miring serta dapat menghitungnya termasuk depleksi yang terjadi. Harapannya pengguna buku ini dapat menjelaskan dan memahami konsep gaya lateral yang bekerja pada pondasi tiang; dapat menjelaskan dan memahami prilaku gaya lateral sesuai dengan jenis material bahan pondasi, perletakan di ujung kepala tiang dan mampu menghitung besarnya gaya leteral pada tiang pondasi.
Pondasi tiang ini atau kelompok tiang harus menahan tidak hanya gerakan vertikal tetapi juga gerakan lateral. Persyaratan untuk sebuah pondasi tiang yang baik adalah penurunan vertikal atau gerakan horisontal tidak boleh melebihi nilai maksimum yang dapat diterima, tidak boleh terjadi kegagalan atau keruntuhan karena tanah sekitarnya atau bahan pondasi tiang. Penyelidikan teoritis dan eksperimen yang ekstensif telah dilakukan pada pondasi tiang vertikal tunggal yang dibebani lateral oleh banyak peneliti. Gaya lateral yang terjadi pada tiang bergantung pada kekakuan atau tipe tiang, macam tanah, penanaman ujung tiang ke dalam pelat penutup kepala tiang, sifat gaya-gaya dan besar defleksi. Jika gaya lateral yang harus didukung tiang sangat besar, maka dapat digunakan tiang miring (batter pile). Analisis gaya lateral, menurut model ikatannya dengan pelat penutup tiang terbagi menjadi tiang ujung jepit (fixed end pile), dan tiang ujung bebas (free end pile). Metode analisis modern sekarang memungkinkan perilaku beban-defleksi lateral tiang dievaluasi secara rasional. Persyaratan umum desain tiang yang menahan gaya lateral bahwa tiang pondasi harus didesain dan dibangun untuk menahan deformasi dari pengerakan tanah akibat gempa dan respons struktur. Deformasi harus menyertakan baik regangan tanah lahan bebas (tanpa struktur) dan deformasi yang ditimbulkan oleh tahanan tiang lateral terhadap gaya gempa struktur, semua seperti yang dimodifikasi oleh interaksi tanah-tiang (SNI 1726:2012).
Bab 9: Pengujian Tiang Statis Dan Dinamis
Pengujian tiang statis dan dinamis pondasi tiang meliputi masalah beban statis dan dinamis yang bekerja di pondasi tiang. Pengujian statis meliputi gaya aksial statis, lateral dan tarik statis dan pengujian dinamis adalah pengujian beban akibat pembebanan dinamis pondasi tiang yang menggunakan dasar teori persamaan gelombang. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami dan mampu menjelaskan prosedur pengujian statis dan dinamis pada pondasi tiang serta dapat menganalisis data hasil pengujian untuk data perencanaan pondasi. Harapannya buat pembaca atau mahasiswa yang menggunakan buku ini dapat menjelaskan dan memahami maksud dan tujuan dari pengujian statis atau dinamis pada pondasi tiang; dan dapat menjelaskan dan memahami prosedur pengujian statis dan dinamis sesuai dengan standar pengujian; serta mampu menganalisis data hasil uji statis dan dinamis pada tiang pondasi untuk dasar perencanaan pondasi.
Tes beban tiang pondasi di atas tiang pondasi tunggal atau sekelompok tiang pondasi dilakukan untuk penentuan daya dukung beban vertikal, kapasitas beban Uplift, dan kapasitas beban lateral, dibuat untuk tujuan memverifikasi kecukupan kapasitas desain tiang tunggal atau kelompok. Hubungan pembebanan dengan penurunan (load-settlement) dapat ditentukan dari uji pembebanan dengan beban maksimum yang dapat diletakkan pada tiang pondasi tersebut mungkin sekitar 2,5 kali beban desain (biasanya sebesar 200%) rencana beban atau beban yang dikenakan harus seperti untuk memberikan penurunan keseluruhan tidak kurang dari sepersepuluh diameter tiang. Oleh karena itu, hasil pengujian yang akan memberikan nilai yang benar-benar kuantitatif langsung berguna dalam desain pondasi. Pengujian tiang dapat dilakukan dengan cara statis dan dengan cara dinamis atau gabungan dari kedua pengujian yaitu cara statis-dinamis (stanamik). Banyak ahli yang berpendapat bahwa uji beban skala penuh tidak dapat diganti secara total oleh metode dinamik sehingga dalam perkembangannya, terdapat metode baru untuk uji beban tiang yaitu dengan menggabungkan antara uji statik dan dinamik yang dikenal sebagai statnamic test. Prinsip metode dinamik adalah pada ujung atas tiang diberikan tumbukan hammer yang akan terjadi gelombang rambatan dari ujung atas sampai ke ujung bawah pondasi tiang yang kemudian terpantul kembali ke ujung atas karena reaksi tanah sehingga dari hasil pantulan rambatan gelombang ini dapat diukur dan digunakan untuk menghitung daya dukung aksial pondasi dengan menggunakan teori Persamaan Gelombang. Metoda dinamik terbaru adalah dengan menggunakan persamaan gelombang (wave equation) atau gelombang tegangan (stress wave).Pengujian dinamik menggunakan Pile Driving Analyzer (PDA) untuk mendapatkan data tentang Daya dukung aksial tiang; Keutuhan/ integritas tiang; Efisiensi enerji yang ditransfer.
Hasil pengujian pembebanan statis diinterprestasikan untuk mendapatkan perkiraan nilai kapasitas daya dukung tiang statis dengan menggunakan metode Davisson's method (1972); Chin's method (1970, 1971); De Beer's method (1967); atau De Beer and Wallays' method (1972); Brinch Hansen's 90 percent criterion (1963); Brinch Hansen's 80 percent criterion (1963); Mazurkiewicz's method (1972); Fuller and Hoy's method (1970); Butler and Hoy's method (1977); Vander Veen's method (1953); dan Decourt's Method (1999).
Bab 10: Perencanaan Struktur Beton Pondasi Tiang
Struktur beton pondasi tiang untuk penulangan beton pada pondasi tiang dan pile cap. Perhitungan utamanya didasarkan dengan SNI 2847:2013. Secara umum diharapkan mahasiswa atau pembaca buku ini dapat memahami dan mampu menjelaskan prosedur penghitungan penulangan pondasi tiang dan pile cap. Khususnya dapat menjelaskan dan memahami maksud dan tujuan dari perencanaan penulangan pondasi tiang dan pile cap; dan dapat menjelaskan dan memahami prosedur penulangan pondasi tiang dan pile cap dengan menggunakan SNI 2847:2013; serta mampu menghitung penulangan pondasi tiang dan pile cap dengan menggunakan SNI 2847:2013.
Dalam merencanakan suatu struktur bawah dari konstruksi bangunan dapat digunakan beberapa macam tipe pondasi, pemilihan tipe pondasi salah satunya dengan menggunakan material pondasi dari beton bertulang, oleh karena itu pondasi tiang beton harus direncanakan penulangannya. Kolom dan piers dapat didukung oleh sistem pondasi yang terdiri dari pile cap beton di atas sekelompok tiang. Pile cap, balok penutup dan balok ground yang dirancang untuk mentransfer beban dari bangunan atas ke kepala tiang (pile cap) dan untuk menahan tekanan dari tanah di bawah dan di sisi kelompok tiang. Selain petunjuk dari desain struktural rinci, hal yang relevan dengan desain pondasi tiang beton meliputi: kelas Kekuatan penutup beton dan tulangan untuk berbagai kondisi paparan, kelangsingan dan efektif panjang tiang terisolasi, Gaya geser dan penguatan di kepala tiang, Batas lebar retak dan penguatan minimum untuk tiang bor.
Penulangan pondasi tiang biasanya didasarkan atas proses pengangkatan. Pengangkatan tiang untuk disusun dengan dua tumpuan atau satu tumpuan merupakan dasar dari penulangan tiang beton. Untuk penulangan tiang pancang dihitung sebagai balok pada saat pengangkatan sesuai dengan ketetentuan SNI 2847:2013.
Pile cap merupakan struktur beton bertulang yang mengalami gangguan, dimana terjadi regangan yang bersifat nonlinier. Perancangan beton bertulang khususnya pile cap, di Indonesia menggunakan asumsi bahwa struktur mengalami regangan linier, seperti yang digunakan pada SNI 2847:2013. Perencanaan pile cap dilakukan dengan anggapan bahwa pile cap sangat kaku; ujung atas tiang menggantung pada pile cap. Karena itu, tidak ada momen lentur yang diakibatkan oleh pile cap ke tiang; dan tiang merupakan kolom pendek dan elastis. Karena itu distribusi tegangan dan deformasi membentuk bidang rata. Beberapa ketentuan yang berlaku pada pondasi telapak (pondasi dangkal) dari beton bertutang berlaku pula pada perhitungan pile cap.
Lampiran: Indek dan Rencana Program Pembelajaran [Download - Lampiran]
Tugas#1: Membuat terjemahan secara kelompok untuk buku “Text Books” dan mempresentasikan pada akhir semester
Tugas#2: Melakukan dan menghitung atau merencanakan sesuai dengan soal yang diberikan.
2.1 Pengujian
Standar Panetrasi Test (SPT) dan CPT
2.2 Menghitung
Kapasistas Daya Dukung Tiang Tunggal Statis
2.3 Menghitung
Analisis Dinamis Daya Dukung Tiang
2.4 Menghitung
Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang
2.5 Menghitung
Kapasitas Daya Dukung dari Hasil Uji Static Loading Test
Tugas#3: Membuat resume/ringkasan perkuliahan
Referensi:
Download Ebooks
Bowles, J. E. (1990). Foundation analysis and design (Fifth ed.). New
York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Budhu, M. (2011). Soil mechanics and foundations (Third ed.). New York
- United States of America: JOHN WILEY & SONS, INC
Das, B. M. (2011). Principles of Foundation Engineering (Seventh ed.).USA: Cengage Learning
Das, B. M. (2011). Geotcehnical Engineering Handbook, USA: J. Ross Publishing
Foundation Design By Coduto
28 Red Book - Basics of Foundation Design
Theory and Practice of Pile Foundations by Guo
.
Das, B. M. (2009). Shallow foundations bearing capacity and settlement (Second ed.). NW-USA: CRC Press.
Das, B. M. (2009). Shallow foundations bearing capacity and settlement (Second ed.). NW-USA: CRC Press.
Dunham, C. W. (1962). Foundations of Structures (Second ed.). New
York: McGraw-Hill, http://www.archive.org/details/foundationsofstrOOindunh.
Fang, H.-Y. (Ed.). (1991). Foundation Engineering Handbook (Second
ed.). New York: Chapman & Hall.
Fleming, K., Weltman, A., Randolph, M., & Elson, K. (2009). Piling
engineering (Third ed.). New York: Taylor & Francis.
FPS. (2006). Handbook on Pile Load Testing. USA: Federation of Piling
Specialists .
Gunaratne, M. (Ed.). (2006). The foundation engineering handbook. New
York: Taylor & Francis.
Peck, R. B., Hanson, W. E., & Thornburn, T. H. (1974). Foundation
Engineering (Second ed.). New York: Jhon Wiley & Son.
Poulos, H. G., & Davis, E. H. (1980). Pile Foundation Analysis and
Design. New York: Wiley & Son.
Prakash, S., & Sharma, H. D. (1990). Pile foundations in
engineering practice/Shamsher Prakash, Hari D. Sharma. New York: John Wiley
& Sons, Inc.
Rajapakse, R. (2008). Pile Design and Construction Rules of Thumb.
Burlington, MA 01803, USA: Elsevier Inc.
Rao, N. S. (2011). Foundation Design: Theory and Practice. Singapore:
John Wiley & Sons (Asia).
Tschebotarioff, G. P. (1973). Foundations, Retaining and Earth
Structures: The Art of Design and Construction and Its Scientific Basis in Soil
Mechanics (Second ed.). New York: McGraw-Hill.
Viggiani, C., Mandolini, A., & Russo, G. (2012). Piles and pile
foundations. New York: Spon Press.
asssalamualaikum wr.wb
BalasHapusmohon maaf pak boleh saya minta password untuk membuka file pdfnya?
terimakasih.
assalamualaikum wr.wb
BalasHapusboleh saya minta password untuk membuka file pdfnya untuk referensi pengerjaan skripsi yang saya lakukan. Terima kasih banyak sebelumnya
Assalamualaikum. Maaf sebelumnya pak, bolehlah saya mendapatkan pasword buku pdf ini, untuk referensi tugas akhir saya pak. Terima kasih pak
BalasHapusAssalamu'alaikum Wr Wb.
BalasHapusMohon maaf sebelumnya pak, bolehlah saya mendapatkan pasword buku pdf ini, untuk referensi dalam proses mengajar saya pak. Terima kasih pak
assalamualaikum wr.wb
BalasHapusBolehkah saya meminta passwordnya untuk dapat membuka fiel pdfnya.
Terima kasih sebelumnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum. Maaf sebelumnya pak, bolehkah saya mendapatkan pasword buku pdf ini, untuk referensi tugas akhir saya pak. Terima kasih sebelumnya
BalasHapusAssalamualaikum, maaf pak bolehkan saya meminta password untuk file Teknik Pondasi 2 pak? Terimakasih sebelumnya
BalasHapusAssalamualaikum. Maaf sebelumnya, bolehkah saya mendapatkan pasword buku pdf ini, untuk referensi tugas akhir saya pak. Terima kasih sebelumnya
BalasHapusAssalamualaikum. Mohon Maaf sebagai referensi skripsi. bolehkah saya meminta password untuk mendapatkan file tersebut. Terima Kasih
BalasHapusSaya bisa dapat paswordnia...abang
BalasHapusAssalamu'alaikum wr. wb. Pak untuk Password file nya bisa saya dapatkan dengan cara apa ya Pak, kalau boleh berkenan saya ingin membeli atau membayar agar saya mendapatkan Passwordnya pak. Terimakasih.
BalasHapus